Wednesday, 11 December 2013



Setiap perangkat komunikasi elektronik, baik itu berupa telepon rumah, telepon seluler, (VoIP) Voice Over IP, penyeranta, Blackberry, layanan pesan instan (messenger), hingga email dapat disadap oleh dinas intelijen Israel.
Segalanya bermula dari sebuah cerita yang ada hubungannya dengan sebuah perusahaan Israel yang bernama Narus.

Perusahaan tersebut bertugas untuk mengumpulkan informasi dari internet mengenai penduduk AS untuk Agen Keamanan Nasional (NSA).

Ketika ditelusuri, yang awalnya hanya sebuah cerita berkembang menjadi sebuah fakta mengejutkan yang mengungkapkan bahwa yang dilacak dan disadap (tapped) adalah seluruh alat komunikasi elektronik

Alat elektronik tersebut bukan hanya yang dimiliki oleh warga asing di AS, namun seluruh alat komunikasi elektronik di seluruh muka bumi!

Jesse Ventura sang pakar Konspirasi juga tak mau ketinggalan. Melalui penelusurannya, ia juga mengetahui tentang penyadapan dan pemantauan yang juga dilakukan pemerintah AS dengan Israel.

Di dunia internasional, pera pemantau dan penyadap ini dinamakan “the Big Brother”.
Hal tersebut merupakan perbuatan lancang yang dengan sengaja melacak setiap sumber dan inti komunikasi elektronik di seluruh dunia. Data dari seluruh dunia tersebut kemudian dirangkum dan didata oleh dinas intelijen Israel untuk kemudian dipergunakan sebagai informasi intelijen untuk keuntungan bangsa Zionist tersebut.

Apa yang bisa diperbuat dengan informasi tersebut sangat mengejutkan, bukan hanya untuk membongkar suatu tindak pengkhianatan, namun juga bisa dipergunakan oleh tangan kriminal Zionist Yahudi untuk tujuan-tujuan yang berbahaya.

Setiap perangkat komunikasi elektronik, baik itu berupa telepon rumah, telepon seluler, (VoIP) Voice Over IP, penyeranta, Blackberry, layanan pesan instan (messenger), hingga email dapat disadap oleh dinas intelijen Israel.

Tak hanya itu, informasi di dunia internet seperti website, transfer transaksi online, forum, jejaring sosial termasuk percakapan (chatting) melalui messenger juga tak luput dari inteligen Israel dan AS.
Itu semua baru dan hanya di dunia maya atau cyber. Di dunia nyata ini pun tak luput dari penyadapan mereka, karena mereka punya banyak akses dalam mengontrol banyak satelit komunikasi.

Di dalam kota, ratusan kamera pengintai dapat disadap juga oleh mereka. Berawal hanya dari pemantauan traffic lalu lintas, kini merembet kepada sistim keamanan negara, mereka merekam semua kejadian yang ada di tiap detiknya. Bahkan kemana pun anda pergi, mereka dapat memantaunya dari jauh.

Selain itu, masih banyak rentetan dan jejak penyadapan yang dilakukan zionist Israel ini dengan perangkat elektronik penyadap (spy devices) lainnya.

Seperti misalnya penyadap yang berbentuk kerikil batu koral yang sudah terdapat perangkat elektronik berupa microfon di dalamnya lalu dilemparkan dekat target, kemudian batu itu dapat mengirim signal ke penerimanya.

Ada pula penyadap berbentuk hewan kecil atau serangga, mulai dari hewan tikus benar yang dipasangi perangkat elektronik di punggungnya sampai tikus robot yang juga diberi perangkat elektronik remote control atau pengendali dari jarak jauh
Dengan sistim remote control yang digerakkan dari juah, maka binatang-binatang berbentuk burung robot, lalat robot dan bentuk serangga lainnya tersebut dapat digerakkan dari manapun juga dengan bantuan satelit.

Bahkan dengan menambahkan sebuah bom seperti TNT yang hanya beberapa ons saja, seekor tikus dapat mematikan banyak orang disuatu tempat yang ramai, dan yang disalahkan pun orang dari pihak lain yang tak tahu apa-apa. Jadi, mau kemana Anda pergi? Di dunia maya ataupun di dunia nyata, Big Brother ada dimana-mana!
Yang lebih kurang ajar dan tidak mengenakkan, intelijen Israel dan AS juga bisa saja menyusupkan diri dalam pusat-pusat strategis dari prasarana keamanan di berbagai negara.

Misalnya saja dengan menyediakan pengamanan langsung terhadap patung Liberty di New York, memproduksi satelit komunikasi, penciptaan dan pengaturan firewall untuk kepentingan militer yang sensitif dan juga untuk kepentingan intelijen, dan produksi chip RFID yang mengandung data-data sensitif pengguna dan kemampuan melacak paspor AS.
                                                                 Menyadap Telepon

Dalam chip RFID, seluruh data pribadi penduduk AS ada di tangan organisasi asing. Dimana justru organisasi asing tersebut sangat setia terhadap negaranya, termasuk dalam bidang militer.

Sebelumnya, haruslah dipisahkan terlebih dahulu antara Zionisme dan Yudaisme, yang dipergunakan untuk menggapai tujuan jangka panjang dengan segala cara.

Hal tersebut termasuk memanfaatkan dan memanipulasi orang-orang Yahudi dengan cara apapun yang dimungkinkan.

Intinya adalah mengenai pemerintahan dan dalang-dalang yang mengendalikan negara-negara tersebut, memanipulasi nasionalisme, keserakahan dan rasa takut. Segala pelanggaran dikesampingkan, pemerintahan Israel bahkan tidak ambil pusing mengenai rakyatnya sendiri.

Bahkan, boleh jadi pemerintah Israel memanfaatkan kekuatan militernya untuk memasukkan doktrin untuk menanamkan sikap nasionalis, rasialis dan Zionis, memilah-milah pemuda Yahudi dan mengirimkan mereka ke seluruh dunia sebagai mata-mata pemerintah.

Didalam pusat operasi intelijen militer, ada unit mata-mata atau intelijen terpisah yang berfungsi untuk memilah-milah dan melatih kader terbaik dan terpandai dari anggota baru militer untuk mengoperasikan peralatan mata-mata elektronik dan peperangan.

Jadi, Israel mengembangkan pasukan intelijen militer muda. Yang lebih buruk adalah dengan memanfaatkan selubung perusahaan teknologi. Israel bukan hanya dapat melacak data satu orang secara khusus serta memiliki akses untuk mengamankan prasarana keamanan, namun juga dapat memanfaatkan sumber pendanaan untuk membiayai seluruh operasi mereka.
                                  Intelijen Israel menyadap sistim komunikasi internet dan satelit.

Benar-benar seperti strategi kuda Troya yang menggabungkan elemen-elemen dalam pemerintahan yang memudahkan dan bahkan memfasilitasi penyusupan intelijen.

Dari tanggal 11 hingga 14 Desember 2001 lalu misalnya, sebuah  terkemuka di AS menyiarkan laporan khusus mengenai kegiatan mata-mata Israel di AS.

Namun, karena isi program yang dinilai membahayakan Israel dan karena koneksi Israel, termasuk dengan Rupert Murdoch, isi program tersebut bukan hanya disensor habis-habisan, namun naskah dan video dari cerita tersebut yang dipajang di situs  tersebut langsung dimusnahkan. Berikut kutipan informasi yangberhasil diselamatkan:

“Sejak tanggal 11 September, lebih dari 60 orang Israel yang telah ditangkap, entah karena hukum baru anti-teror, atau karena pelanggaran imigrasi. Sejumlah anggota militer aktif Israel ada diantara orang-orang Yahudi yang ditahan tersebut, menurut para penyidik, yang mengatakan bahwa para tahanan juga tidak lolos proses interogasi ketika ditanyai mengenai dugaan mata-mata di AS dan terhadap AS.”

Sejumlah dokumen rahasia yang berhasil diperoleh stasiun  tersebut mengindikasikan bahwa bahkan sebelum tanggal 11 September, terdapat hingga 140 orang warga Israel yang ditahan secara rahasia mengenai dugaan kegiatan mata-mata Israel di AS.
                                                Intelijen Israel menyadap komunikasi telepon

Bagian pertama dari fokus investigasi yang mengaku sebagai siswa jurusan seni dari universitas Yerusalem dan akademi Bazala. Orang-orang tersebut berulangkali menjalin komunikasi dengan pejabat pemerintahan AS, mereka beralasan bahwa mereka ingin menjual karya seni dengan harga murah.

Dokumen tersebut menyebutkan bahwa para agen rahasia tersebut menarget dan menyusup dalam basis-basis militer. DEA, FBI dan lusinan fasilitas pemerintahan lainnya, termasuk juga kantor-kantor rahasia dan rumah-rumah pribadi yang tidak ada dalam daftar milik para penegak hukum dan anggota dinas intelijen.

Mayoritas orang yang ditanyai menjawab bahwa mereka bekerja untuk intelijen militer dan mata-mata elektronik.

Mata-mata Israel juga ditangkap di sejumlah mall di AS saat menjual mainan yang disebut puzzle car dan zoom copter.

Apa sebenarnya alasan mata-mata Israel berada di AS? Menurut agen intelijen AS, “sebuah negara” diketahui telah melancarkan operasi mata-mata paling gencar terhadap AS.

Sebuah laporan dari sumber pertahanan intelijen juga menyebutkan bahwa Israel memang rakus akan informasi:


Israel secara agresif mengumpulkan data militer dan teknologi industri dari AS sebagai target utama.
Sejak didirikan pada tahun 1948, militer Israel memiliki kekurangan dalam hal sumber daya dan kekuatan serta kecerdasan.
Maka sejak 20 tahun yang lalu, IDF menginvestasikan miliaran dollar untuk mengembangkan teknologi peperangan.
Sebagai hasilnya, sejumlah divisi rahasia, semi-rahasia dan terbuka dimunculkan untuk membantu Israel agar dapat mengetahui apa yang diperbuat oleh para musuhnya, dan membunuh mereka jika dibutuhkan.




Unit-unit tersebut memiliki nama sandi dalam lembaga-lembaga intelijen Israel bernama: Unit 8200, Unit 8153, Mamram, Basmach, Talpiot dan Mamdas.
Seluruh unit tersebut telah digodok dan dilatih sedemikian rupa untuk mempergunakan segalanya. Unit elit intelijen militer, yang berfungsi sebagai pelatihan dasar, adalah kelompok kerja kecil dari orang-orang yang memiliki motivasi tinggi, bekerja tanpa kenal lelah dan hanya sedikit tidur, dan mereka benar-benar bersedia menghadapi tekanan berat demi negara mereka.
Berikut program-program rahasia yang dipakai Israel untuk menyadap (tapped) dan mengumpulkan data:
Talpiot
Talpiot adalah program khusus pelatihan tentara yang mengumpulkan para lulusan terbaik dan ditempa dengan pendidikan komputer, jasmani, dan matematika, lalu menempatkan mereka dalam tugas-tugas penting dalam unit intelijen.



Proses seleksi untuk memasuki pasikan tersebut dimulai saat para calon tentara melamar masuk IDF, biasanya pada dua tahun terakhir masa SMU.

Hanya pendaftar sukarela saja yang dapat memasuki pelatihan militer tersebut. Talpiot sangat selektif dan hanya menerima 30 orang pelamar.

Para lulusan program tersebut bersama dengan para lulusan program elit lainnya, diterjunkan dalam tubuh militer Israel untuk melakukan segalanya, mulai dari memperbaiki komputer yang rusak hingga operasi militer yang rumit.

Mamram

Mamram adalah divisi komputer dari tentara pertahanan Israel (IDF) di wilayah sistem informasi dan desain. Mamram merupakan akronim Ibrani dari fasilitas penghitungan IDF dibentuk pada tahun 1959.

Pada tahun 1994, sekolah pemrograman Mamram yang dianggap sebagai salah satu sumber lulusan profesional perangkat lunak kelas atas di dunia, dipecah kedalam unit baru bernama Basmach.

Namun, para lulusan sekolah tersebut masih meyebut diri sebagai lulusan Mamram. Setelah lulus, sebagian alumnus Basmach diterjunkan untuk melayani unit kemiliteran. Sebagian lainnya ditawarkan posisi di Mamram sendiri.

Unit 8200

Unit 8200
Unit 8200 adalah unit yang dibentuk oleh National Security Agency (NSA) milik Israel, dalam peperangan elektronik yang didirikan pada awal 1960an.

Nama unit tersebut diambilkan dari para pendirinya: 8 orang Yahudi Ashkenazi dan 200 orang imigran Irak yang ahli dalam bidang komunikasi nirkabel dan mengerjakan proyek jalur kereta api Irak.

Unit tersebut berkonsentrasi dalam mengumpulkan data intelijen dan mengurai kode enkripsi.

Mamdas

Mamdas
Mamdas merancang sejumlah perangkat lunak militer yang tercanggih di dunia, dan kebanyakan anggotanya masih baru memasuki usia 20 tahunan.

Unit 8153
Unit pemetaan, Ibranu modern. Unit tersebut diserahi tugas untuk melakukan pemetaan strategis dari sejumlah lokasi. Hal tersebut dilakukan untuk tujuan taktik dan strategi.

Google didirikan oleh Larry Page dan Sergey Brin ketika masih kuliah di Stanford. Google kini menjadi search engine nomor satu dunia. Google juga mengembangkan Google Earth, program pemetaan yang didukung oleh pencitraan satelit yang dapat memetakan sejumlah besar wilayah di bumi.

Pencitraan Google Earth sangat rinci dan akurat. Misalnya, sejumlah kota besar memiliki detail gambar yang sangat jelas sehingga gambar bisa diperbesar sampai nomor plat mobil yang tengah melintaspun dapat terbaca.

Onset technology
Masalah yang dimiliki sistem operasi Blackberry adalah hanya mendukung layanan email, buku pertemuan dan daftar kontak.

Oleh karena itu ada sejumlah perusahaan perangkat lunak di dunia untuk mengisi kekurangan tersebut. Salah satunya adalah Onset Technology Ltd., yang didirikan pada tahun 1997 oleh CEO Gadi Mazor dan Ron Maor, keduanya adalah veteran lulusan unit 8-200.

Odigo

Odigo adalah perusahaan Israel yang bermarkas di New York, dan memiliki kantor di Herzliya.
Perusahaan tersebut menyediakan layanan pesan instan melalui program yang dinamai Odigo Messenger untuk percakapan online melalui Odigo Chat.

Pendiri Odigo adalah Avner Ronen dan istrinya Maskit. Nama Odigo diambul dari kata dalam bahasa Yunani yang berarti “tuntunan”.

Selain itu juga masih ada beberapa perusahaan lain yang ikut mendukung penyadapan ini seperti perusahaan Gilat, jaringan satelit yang dikendalikan Israel, unit telekomunikasi ECTel, dan perusahaan Narus yang menyediakan data intelijen untuk National Security Agensi atau NSA Israel dan sederet perusahaan intelijen lainnya.

Jadi waspadalah dan jangan ngobrol sembarangan, karena sang penyadap tak jauh di seberang lautan sana. Namun ia ada di dalam rumah, kamar tidur atau di kantor. Mereka ada di dalam telepon yang Anda bawa kemanapun Anda pergi. Ya anda benar, ia ada didalam saku dan di dalam genggaman tangan Anda sendiri! Semoga bermanfaat : adnan sedeng
Instagram


0 komentar:

Post a Comment